• Search for:
    12Jan, 2023
    Virtual Account

    [vc_row][vc_column][vc_single_image image=”2564″ img_size=”medium” alignment=”center” style=”vc_box_shadow_3d”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

    KSP Kopdit Karya Jasa bekerja sama dengan Bank BNI dalam pelayanan kepada para anggota dengan menerbitkan NOMOR VIRTUAL ACCOUNT (VA), Virtual Account adalah gabungan dari Kode Bank BNI dan Nomor Anggota KSP Kopdit Karya Jasa. Tujuan dari Nomor Virtual Account adalah memudahkan para anggota untuk melakukan transaksi pembayaran baik simpanan maupun angsuran pinjaman, cukup dengan melakukan transfer, maka nama anggota telah tertera di rekening koran bank tanpa memberikan konfirmasi, KSP Kopdit Karya Jasa sudah mengetahui nama anggota yang telah melakukan transfer. Apabila Bapak, Ibu dan Sdr masih belum jelas bisa ditanyakan langsung dengan petugas. Setiap melakukan transaksi tuliskan Nomor Virtual Account dari Bank BNI 98847951 lalu tuliskan nomor 8 digit nomor diawali angka nol sampai no anggota Bapak Ibu .

    Contoh : Nama Anggota C. Wintoko dengan no. Anggota 281, maka Penulisannya pada waktu transfer adalah 9884795100000281. Nomor Virtual Account bisa dilihat di Barcode atau di link dibawah ini.

    Demikian semoga Bapak, Ibu dan Saudara/I semakin dimudahkan menjadi Anggota KSP Kopdit Karya Jasa Palembang.

    [/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

    12Jun, 2020
    KEBIJAKAN MASA COVID-19 KARYA JASA

    Berdasarkan keputusan rapat kepengurusan pada tanggal 28 Mei 2020 maka Kopdit Karya Jasa mengambil langkah kebijakan sebagai berikut:

    1. Kopdit Karya Jasa memberikan Relaksasi keringan sebagi berikut:

    1.1.  Penundaan angusuran pokok atas semua pinjaman baik jangka panjang maupun jangka pendek.

    1.2. Bunga pinjaman yang dibayar anggota sebesar 65% perbulan dari bunga yang harus dibayar baik atas pinjaman jangka panjang dan pinjaman jangka pendek.

    1.3. Poin 1.1 dan 1.2 berlaku selama 3 bulan     (01 Juni s/d 31 Agustus 2020)

    1.4. Bagi Anggota yang tetap ingin mengangsur pinjaman dapat melakukan setoran langsung ke kantor Kopdit Karya Jasa.

    1.5  Setiap Anggota hanya boleh meminjam maksimum 2 jenis pinjaman yaitu Pinjaman Umum dan Pinjaman Cepat sesuai TUKKEPPAR (Tujuan pinjaman, Kemampuan angsuran, Kerajinan menabung, dan Prestasi angsuran pinjaman yang lalu, serta Partisipasi terhadap organisasi).

    2. Terhitung mulai tanggal 01 Juni 2020 Kopdit Karya Jasa menyesuaikan dengan menurunkan suku bunga simpanan sebagai berikut:

    2.1    Simpanan Khusus Berjangka (SISUSKA)

             Bunga/tahun (lama):

             A. 3 bulan 5% pertahun

             B. 6 bulan 5,5% pertahun

             C. 12 bulan 6% pertahun

             Bunga/tahun (baru):

             A. 3-6 bulan 5% pertahun

             B. 12 bulan 5,5% pertahun

    2.2    Simpanan Sukarela (SS)

             Bunga/tahun:

             3,5% menjadi 2,5% pertahun

    2.3    Simpanan Harian (SIMPHARI)

             Bunga/tahun:

             3,5% menjadi 3% pertahun

    2.4    Simpanan Pendidikan (SIPENDIK)

    Bunga/tahun:

    6% menjadi 5,5% pertahun

    2.5 Simpanan Masa Tua (SIMATA)

    Bunga/tahun:

    7% menjadi 6% pertahun

    13Jul, 2019
    Pendidikan Wirausaha Kopdit Karya Jasa 20 – 22 Juni 2019

    Selain Pendidikan dasar, Kopdit Karya Jasa juga melaksanakan pendidikan wirausaha yang dilaksanakan dari tanggal 20 – 22 Juni 2019. Bekerjasama dengan PUSKOSIPA Puskodit Handriya Sanggraha dan dihadiri oleh 50 Anggota dan 5 utusan dari Koperasi YPAC  yang  sudah memiliki usaha masing  – masing.

    Dengan didampingi oleh fasilitator yaitu Ibu Anastasia Wuria dan Sdr. Alfian para peserta diajarkan mulai dari perencanaan usaha ( perhitungan modal awal ), analisa pasar, saingan, harga jual barang yang dihasilkan. Selama tiga hari pelatihan para peserta diajak untuk saling berdiskusi satu sama lain ataupun dengan fasilitator, karena setiap perhitungan dan hasil dari diskusi pada hari terakhir pelatihan akan dipaparkan didepan peserta bagaimana hasil dari perhitungan usaha yang sudah dijalani selama ini. Sehingga para peserta lain dan fasilitator dapat menilai dan memberi saran  bagaimana perkembangan dari usahanya Namun tidak semua hasil kerja dapat di sampaikan karena mengingat banyaknya jumlah peserta dan jenis usaha dari masing—masing peserta, jadi fasilitator hanya memilih beberapa jenis usaha dari para peserta.  

    13Jul, 2019
    Pendidikan Dasar Koperasi Kredit 17 – 19 Juni 2019

    Pada tanggal 17 s/d 19  Juni 2019 Kopdit Karya Jasa mengadakan Pendidikan Dasar Koperasi yang dilaksanakan di TP Kopdit KM 7. Pendidikan ini diadakan bekerjasama dangan PUSKOSIPA Puskopdit Handriya Sanggraha yang menaungi koperasi koperasi kredit  wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 ( tiga) hari ini dihadiri oleh kurang lebih 30 ( tiga puluh ) anggota aktif  baik dari RS. Charitas, RS Myria dan beberapa anggota umum yang ingin memperbanyak pengetahuan tentang koperasi kredit. Pendidikan ini juga merupakan salah satu syarat untuk anggota yang ingin mencalonkan diri menjadi pengurus koperasi yang akan datang.

    Acara di mulai pada pukul 15.00, dibuka oleh Bapak Ketua Kopdit Karya Jasa yang di wakili oleh Bpk. Ir. C. Wintoko, MM selaku manager koperasi dikarenakan bapak ketua berhalangan hadir. Setelah resmi dibuka acara dilanjutkan dengan pre test. guna dari pre test ini untuk mengetahui seberapa jauh peserta mengerti tentang koperasi dan Kopdit kita. Untuk hari pertama materi yang diberikan mencakup 4 ( empat ) materi pembahasan antara lain ; Dasar dasar Kopdit, Sejarah, Visi Misi dan jati diri koperasi, Struktur Organisasi & Jejaring Kopdit, Pembagian Tugas , dan yang terakhir Pendidikan dalam koperasi.

    Untuk Materi pertama yaitu dasar-dasar kopdit, sejarah, visi misi dan jati diri kopdit disampaikan oleh Bapak Hendrik Sumiarsa. Beliau merupakan  anggota Panitia Pendidikan masa jabatan  2017 s/d 2019. Dalam materi ini peserta diajak untuk lebih memahami awal mula terbentuknya koperasi, sejarah koperasi dunia, serta visi misi apa yang anak koperasi kita tuju untuk kedepannya sampai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan dalam Renstra satu tahun yang lalu. Sedangkan untuk materi kedua mengenai Struktur organisasi dan jejaring koperasi materi ini disampaikan oleh salah satu manajemen Koperasi yaitu saudara Pontianus Toni. Dalam materi ini disampaikan jejaring koperasi yang terdiri dari; WOCCU ( World Council of Credit Unions, yang berpusat di Madison, Amerika Serikat ), dibawahnya ada ACCU ( The Asian Confederation of Credit Union, berpusat di Bangkok), adalagi INKOPDIT ( Induk Koperasi Kredit ). Dibawah INKOPDIT ada PUSKOPDIT yang berlokasi di Palembang khusus untuk wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, dan untuk Indonesia kurang lebih ada 36 Puskopdit dan prapuskodit. Materi ketiga yang didsampaikan oleh Saudara Alexander Iman adalah Pembagian tugas para pengurus seperti tugas dari Panitia Pendidikan, Panitia Wirausaha, Panitia Kredit, Pengawas dan Dewan Pimpinan Koperasi.

    Untuk hari kedua materi pelatihan mengenai Panitia Kredit, Akuntansi keuangan dan anggaran belanja keluarga. Hari kedua ini para peserta banyak melakukan perhitungan dan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah yang sudah disiapkan oleh para fasilitator.Jadi peserta di hari kedua ini diharuskan untuk lebih aktif dari hari sebelumnya karena jika ada kesalahan dalam perhitungan maka peserta diharuskan untuk mengulang sampai jawabannya benar apalagi untuk materi Akuntansi keuangan. Sedangkan untuk anggaran belanja keluarga peserta diminta untuk menghitung pengeluaran pribadi dalam sebulan penuh guna untuk mengetahui apakah pendapatan sudah sesuai dengan pengeluaran yang selama ini dijalankan. Hari ketiga pelatihan hanya ada 2 ( dua  ) materi pelatihan, yaitu; pengawasan dalam  kopdit dan dana darurat sebelum dilanjutkan dengan Post test dan diakhiri dengan penutupan. Khusus dana darurat peserta diajarkan bagaimana kita harus menyediakan  dana darurat untuk berjaga jaga jika keadaan darurat menimpa kita.  Diakhir acara yang sudah ditutup oleh bapak Parwata, S. Sos selaku ketua Kopdit Karya Jasa dilanjutkan dengan hasil dari Pre Test dan Post Test, terdapat 3 ( tiga ) anggota yang memiliki nilai peningkatan terbesar dari pre test dan post test mendapatkan bingkisan yang sudah disiapkan oleh panitia acara.

    26Apr, 2019
    Kopdit Karya Jasa Jemput Bola Cari Anggota

    Pertumbuhan jumlah anggota Kopdit KARSA sejak beberapa tahun terakhir sangat kecil dan cenderung stagnan, dari 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Juli 2018 hanya bertambah 228 anggota menjadi  3521 anggota. Diperlukan berbagai usaha agar orang mau menjadi anggota Kopdit. Duduk manis di kantor sambil menunggu orang datang untuk mendaftar menjadi anggota kopdit tidak banyak hasilnya. Harus menjemput bola.

    Selama tahun buku 2018, Kopdit KARSA yang didirikan oleh karyawan/I RS RK Charitas Palembang pada 1974 ini, berhasil menambah 429 anggota. Ini jumlah yang lumayan besar. Sayangnya pada tahun yang sama 225 anggota keluar dengan berbagai alasan seperti berhenti bekerja dari RS RK Charitas maupun Unit Yayasan Charitas,  berhenti dan pindah keluar kota, meninggal dunia, dan ada juga tanpa penjelasan. Oleh karena itu perlu dicari cara agar anggota betah dan tidak keluar dari keanggotaan Kopdit.

    Sabtu sore hingga malam (09/03/2019), Kopdit Karsa mengadakan Pra RAT – XXIX Tahun Buku 2018. Hadir 348 anggota perwakilan atau 10 % dari total anggota.

    Satu hal menarik dari laporan yang dibacakan pengurus adalah usaha manajemen mencari anggota dengan membuat promosi dan juga presentasi. Usaha manajemen nyata bahwa sekarang Kopdit kita memiliki Website resmi Kopdit Karsa (http://karyajasa.com/ ), Warta Karsa, Media sosial Kopdit : Instagram (kopditkaryajasa) dan Facebook (kopdit karya jasa)

    Kecuali dari internet ,manajemen juga melakukan beberapa presentasi – presentasi antara lain di TB. Tunas Makmur KM 15, SMA Xaverius 4 Bangau, SD Xaverius 3, TK Berkat Mulia Talang Keramat, CV. Bintang Jaya, PT Langit Biru Bersaudara,  UNIKA Musi Charitas, RS Hana  Bengkulu,  dan penitipan anak KM 7, dilain sisi pengenalan kopdit juga dilakukan secara face to face dengan calon anggota.  Dari beberapa perusahaan atau tempat yang kita lakukan prenstasi hampir mayoritas mereka semua bergabung menjadi anggota Kopdit.

    Asnawi (NBA 5259), salah satu karyawan dari TB Tunas Makmur KM 15 mengutarakan alasannya ikut bergabung menjadi anggota kopdit karsa, “produk – produk simpanan dan pinjaman sangat banyak, jadi tinggal pilih sesuai kebutuhan, RAT dapet duit, dapet makan siang, terus hadiahnya juga banyak, dan mantepp – manteppp, dapet bingkisan hari raya pulo, lemak pokoknyo melok Kopdit”.

    Selain melakukan usaha Jemput Bola melakukan presentasi, Kopdit KARSA juga jemput bola melakukan transaksi langsung ditempat – tempat anggota kelompok menggunakan fasilitas Sikopdit Online. Semoga dengan usaha – usaha yang dilakukan ini anggota merasa terlayani dengan baik

    16Apr, 2019
    Pelatihan Financial Literacy Kopdit Karya Jasa

    Kopdit Karya Jasa mengadakan Pelatihan Financial Literacy yang berkejasama dengan Puskopdit Handriyah Sanggraha Sumatera Selatan pada Hari Selasa – Rabu,  09 – 10 April 2019 yang bertempat di TP KM 7 Kopdit Karya Jasa (Jl. Beringin belakang FIKES Unika Musi Charitas Palembang).

    Antusias peserta untuk mengikuti pelatihan tersebut terlihat dari jumlah peserta sebanyak 60 orang yang terdiri dari unit RS RK Charitas,  RS Myria, FIKES, Kopdit Bina Danarta, YK Madira, dan Anggota Umum.

    Dalam sambutannya Bpk. Parwata, S.Sos selaku Ketua Kopdit Karya Jasa, berpesan kepada anggota untuk dapat  mendengarkan dan memahami materi yang akan disampaikan oleh fasilitator dengan baik sehingga mendapatkan manfaat dari pelatihan tersebut.

    Hari Pertama Pelatihan Financial Literacy materi disampaikan oleh Ibu Anastasia Wuri dan Bapak Alfian. Materi yang disampaikan adalah Misi Credit Union, Produk dan Layanan Kopdit, Cara Berhemat dan Menciptakan Kesejahteraan. Tidak hanya di isi dengan materi tertulis saja, tetapi pelatihan ini juga diselingi oleh kuis-kuis dan kuisioner yang menarik untuk peserta.

    Pada hari kedua Pelatihan Financial Literacy materi disampaikan oleh Bapak  M. A. Hasyim Jakfar, S.H dan Ibu M.M Sudarmi. Materi yang disampaikan adalah Mengelola Dana Darurat dan Perencanaan Keuangan Keluarga.  Bapak  M. A. Hasyim Jakfar, S.H dan Ibu M.M. Sudarmi pun mengajak peserta untuk mengisi lembar kerja yang telah disiapkan oleh Puskopdit Handriya Sanggraha Sumatera Selatan.

    Ibu Margaretha Haiti (NBA 860)  sebagai peserta yang berasal dari FIKES mengatakan bahwa Pelatihan Finacial Literacy ini sangat baik untuk diikuti dan berharap untuk semua peserta dapat mengaplikasikan ke dalam kehidupan keluarga masing-masing. Beliau jg memberikan saran agar  Kopdit Karya Jasa kembali mengadakan pelatihan yang lebih bagus lagi, karena pada dasarnya manusia belajar seumur hidupnya, yang sesuai motto “ Long Life Education ” .

    Pelatihan ditutup oleh Ketua Kopdit Karya Jasa Bpk. Parwata, S.Sos dan Ketua Puskopdit Handriyah Sanggraha Sumatera Selatan Ibu M.M. Sudarmi. Bapak Parwata, S.Sos sangat bangga kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan selama 2 hari ini dan berharap pelatihan ini bisa mengubah pola pikir anggota Kopdit Karya Jasa tentang mengatur keuangan menjadi lebih baik lagi.

    Serta pada penutupan Pelatihan Financial Literacy Ibu M.M. Sudarmi  juga memberikan  selamat kepada Kopdit Karya Jasa atas Award yang diberikan oleh Puskopdit Handriya Sanggraha Sumatera Selatan pada Semiloka dan RAT XXVI Pusat Koperasi Simpan Pinjam Puskopdit Handriya  Sanggraha Sumatera Selatan pada tanggal 04 – 07 April 2019 sebagai Koperasi Kredit dengan Nilai Pinjaman Lalai Terendah Golongongan Asset Diatas RP 20.000.000.000 (Dua Puluh Miliyard). Maka dari itu sangat terlihat bahwa maju mundurnya sebuah Kopdit sangat berpengaruh kepada  anggotanya, jika anggota sejahtera maka Kopdit pun akan turut menjadi sejahtera.

    21Dec, 2018
    Kopdit Karya Jasa Berikan Fasilitas Transaksi Online Keliling Ke TB. Tunas Makmur

    Toko Bangunan Tunas Makmur yang bertempat di Jalan Palembang – Betung KM. 15 merupakan Toko yang bergerak di bidang penyediaan bahan-bahan bangunan seperti: semen, keramik, cat, dan lain-lain. Pemilik toko yang bernama Bpk. Claudio Alex (Kimpo) dan Ibu Yuliani Agoes memiliki 24 karyawan. Selain melayani masyarakat sekitar, TB. Tunas Makmur juga menjadi distributor dan mensupply ke daerah di luar kota Palembang, seperti: Sekayu, Baturaja, Lubuk Linggau bahkan sampai ke Bengkulu. TB. Tunas Makmur pun sangat membuka kesempatan bagi anggota Kopdit Karya Jasa untuk datang bekerjasama.

    Pada bulan April 2018 Kopdit Karya Jasa  telah melakukan motivasi dasar ke TB. Tunas Makmur, tergeraklah sebagian Karyawan untuk ikut menjadi anggota Kopdit Karya Jasa sebanyak 15 orang.

    Bpk. Caludio Alex (Kimpo) dan Ibu Yuliani Agoes sangat senang karena para karyawan TB. Tunas Makmur sekarang mendapatkan wadah untuk menabung dan menyejahterakan kehidupan mereka mendatang tanpa bergantung lagi dengan TB. Tunas Makmur, sehingga masalah keuangan mereka  bisa terselesaikan oleh Kopdit Karya Jasa. Bahkan alasan keluarga Bpk. Claudio Alex (Kimpo)  masuk sebagai anggota Kopdit Karya Jasa untuk memberi contoh kepada karyawan mereka, bahwa dengan ikut menjadi bagian dari Kopdit ini secara tidak langsung telah membantu kepada  sesama  tanpa harus kehilangan uang bahkan mereka mendapatkan keuntungan

    Senin (10/12), Manager Kopdit Karya Jasa –  Ir. C. Wintoko, M.M dan 2 Staff Administrasi  – P. Toni Subekti dan B. Maya Angela melakukan transaksi online keliling di TB. Tunas Makmur . Ini merupakan hal baru yang dirasakan oleh pemilik Toko,  menurutnya para karyawan yang telah menjadi anggota Kopdit Karya Jasa terbantu dengan adanya transaksi online ini. Dengan jam kerja dan kesibukan mereka masing-masing sehingga tidak harus datang langsung ke TP Pelayanan dan mereka bisa melihat secara langsung bagaimana transaksi dilakukan tanpa mengganggu aktivitas. Bpk. Caludio Alex (Kimpo) dan Ibu Yuliani Agoes pun turut mendukung dengan adanya fasilitas ini.

    Komitmen Kopdit Karya Jasa untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota salah satunya adalah dengan menggunakan transaksi online keliling yang baru akhir tahun ini dijalankan. RS Karya Asih Kenten Palembang menjadi yang pertama dilakukannya transaksi ini, dilanjutkan ke Toko Bangunan Tunas Makmur dan rencananya akan kembali dilakukan di tempat-tempat lainnya.

     

    Tim Medsos:
    Ir. C. Wintoko, M.M
    P. Toni Subekti, S.E
    Rizky Dwi Yanti A. A.Md

    17Dec, 2018
    Pelatihan Akuntansi Keuangan Dan Manajemen Pengawasan

     

    Kopdit Karya Jasa menyelenggarakan pelatihan Akuntansi Keuangan & Manjemen Pengawasan di T.P. KM. 7, Jl. Beringin ( Ruko Belakang Fikes Unika Musi Charitas ) Palembang, 03 s.d. 06 Desember 2018, bekerjasama dengan Puskosipa Puskopdit Handriya Sanggraha Sumatera Selatan.

    Tim Puskosipa Puskopdit Handriya Sanggraha yang terdiri dari Ibu Anastasia Wuri dan Sdra Alfian S.E menjadi fasilitator Pelatihan Akuntansi Keuangan dan Manajemen Pengawasan. Dalam pelatihan tersebut diajarkan bagimana alur kerja pembukuan di Koperasi & pengawasan di Koperasi.

    Ketua Pendidikan Kopdit Karya Jasa  Ns. Andy Aryoko, S.Kep. MARS membuka pelatihan tersebut. Ia berpesan bahwa pelatihan tersebut sangat bermanfaat untuk bekal ilmu dan pengetahuan kita, ilmu tersebut juga bisa digunakan untuk mengontrol kopdit kita karena berkembangnya koperasi juga berawal dari pendidikan, ia juga mengatakan bahwa pelatihan ini juga sebagai bekal untuk kita agar bisa mencalonkan diri sebagai seorang pengurus.

    Pelatihan Akuntansi Keuangan dan Manajemen Pengawasan diikuti 21 peserta, terdiri dari :

    1. 1 Suster RS RK Charitas
    2. 6 karyawan RS RK Charitas, dan 1 Dokter RS RK Charitas
    3. 8 karyawan RS Myria
    4. 4 karyawan Fikes, 1 Dosen Fikes

    Beberapa peserta yang mengikuti pelatihan tersebut nampak begitu antusias dan juga serius dalam menerima materi yang diberikan oleh para fasilitator. Meskipun cuaca diluar sering hujan, tetapi dari kehadiran para peserta juga sangat antusias.

    Ketua Kopdit Karya Jasa P. Parwata, S.Sos mengajak kita semua untuk mewujudkan Visi Kopdit Karya Jasa dengan ikut serta dalam pelatihan – pelatihan yang diadakan kopdit.

    Selain itu, salah seorang peserta yang ditunjuk untuk menyampaikan kesan pesan, Dessy Endiana Sihotang, NBA 4.493 dari bagian K3 RS RK Charitas mengatakan bahwa “Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali untuk kita sebagai orang awam yang tidak mengerti tentang pembukuan koperasi, fasilitatornya juga sangat energic, kita jadi semangat”

     

     

     

     

    Tim Medsos:
    Ir. C. Wintoko, M.M
    P. Toni Subekti, S.E

    Rizky Dwi Yanti Anggraini, A.Md

     

    26Apr, 2018
    Pelatihan Budidaya Ikan Lele Organik

    [vc_row][vc_column][vc_column_text]Koperasi Kredit Karya Jasa mengadakan pelatihan wirausaha tentang pembibitan budidaya ikan lele organik dengan narasumber dari pihak AMBI ( Asosiasi Multibisnis Indonesia ) yang diwakili oleh Ibu Nuning Kusniyati, Ibu Andriyani dan Bapak Bahrinsyah. Adapun acara ini telah dilaksanakan pada Selasa, 24 April 2018 bertempat di Aula RS RK Charitas dan dihadiri oleh kurang lebih 35 anggota kopdit  dan dimulai pukul 14.30 Wib sampai dengan 16.30 Wib.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_gallery images=”1950,1951,1952,1953,1954,1955″][/vc_column][/vc_row]

    8Feb, 2018
    JENIS DAN BENTUK-BENTUK KOPERASI

    Koperasi Konsumsi.

    Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.

    Misalnya, Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok Pesantren, Pemuda dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir, minyak tanah.

    Koperasi Pemasaran.

    Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

    Misalnya,

    Ø  Koperasi Pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi.

    Ø  Koperasi Pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang-barang elektronik.

    Ø  Koperasi Pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang barang-barang alat tulis kantor.

    Koperasi Produksi.

    Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.

    Misalnya,

    ü  Koperasi Kerajinan Industri Kecil, anggotanya para pengrajin.

    ü  Koperasi Perkebunan, anggotanya produsen perkebunan rakyat.

    ü  Koperasi Produksi Peternakan, anggotanya para peternak.

    Koperasi Jasa.

    Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.

    Misalnya,

    v  Koperasi Angkutan, memberikan jasa angkutan barang atau orang. Koperasi angkutan didirikan oleh orang-orang yang mempunyai kegiatan di bidang jasa angkutan barang atau orang.

    v  Koperasi Perumahan, memberikan jasa penyewaan rumah sehat dengan sewa yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah.

    v  Koperasi Asuransi, memberi jasa jaminan kepada para anggotanya seperti asuransi jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran. Anggota Koperasi Asuransi adalah orang-orang yang bergerak di bidang jasa asuransi. Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).

    Jenis Koperasi Berdasarkan Tingkat dan Luas Daerah Kerja.

    Koperasi primer.

    Koperasi primer merupakan koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang seorang dengan jumlah anggota minimal 20 orang, yang mempunyai kesamaan aktivitas, kepentingan, tujuan dan kebutuhan ekonomi.

    Koperasi sekunder.

    Koperasi sekunder merupakan Koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer mauoun sekunder. Dengan mengambil contoh bentuk koperasi yang dikenal sekarang, berarti pusat koperasi didirikan oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi primer. Koperasi gabungan didirikan sekurang-kurangnya tiga pusat koperasi, dan induk koperasi didirikan oleh sekurang-kurangnya tiga gabungan koperasi.

    Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :

    • Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
    • Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
    • Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi

    Jenis Koperasi Menurut Status Keanggotaannya.

    Koperasi produsen.

    Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.

    Koperasi konsumen.

    Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.

    Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya.

    Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

    Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota.Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”

    Koperasi Serba Usaha (KSU).

    Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.

    Koperasi Konsumsi.

    adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga.

    Koperasi Produksi.

    Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

    Jenis Koperasi di Indonesia.

    Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :

    Ø  Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang).

    Ø  Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang)

    Ø  Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan).

    Ø  Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha).

    Penjelasan jenis Koperasi

    Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya.

    Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi ekonomi daerah kerjanya.

    Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi yang mana yang diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya diadakan berdasarkan kebutuhan dan mengingat akan tujuan efisiensi. Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.

    Bentuk-Bentuk Koperasi

    Bentuk-bentuk koperasi adalah sebagai berikut :

    1. Berdasarkan dari tingkatannya, bentuk koperasi terdiri dari koperasi primer dan koperasi sekunder.
    • Koperasi primer adalah koperasi yang pendiriannya oleh perseorangan atau kelompok.
    • Koperasi sekunder adalah koperasi didirikan oleh badan hukum koperasi.
    1. Berdasarkan Jenis Usahanya, bentuk koperasi adalah sebagai berikut :
    • Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan pada bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota.
    • Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan pada bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang menghasilkan anggota kepada anggota dan non anggota.
    • Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bagi pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota.
    • Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam yang hanya melayani anggota yang meliputi kegiatan seperti menghimpun dana anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam sekundernya.

    Ketentuan penjenisan koperasi sesuai UU No. 12/1967.

    “Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas atau kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.”

    Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha. Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”


    Bentuk – Bentuk Koperasi.

         Sebagaimana dalam pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa “koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder.” Dalam penjelasan pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 disebutkan bahwa “pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer dan atau koperasi sekunder, berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, baik koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau tingkatan. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder.Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.”

    Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa “hak suara dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggota secara seimbang.”

    Bentuk Koperasi menurut PP No.60 tahun 1959.

    Dalam PP No.60 tahun 1959 (pasal 13 bab IV) dikatakan bahwa “bentuk kopeasi ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan, penggabungan dan perindukannya.”

    Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:

    Primer.

    Koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.Biasanya terdapat di tiap desa ditumbuhkan koperasi primer.

    Pusat.

    Koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di tiap daerah Tingkat II (Kabupaten) ditumbuhkan pusat koperasi.

    Gabungan

    Koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat di tiap daerah Tingkat I (Propinsi) ditumbuhkan Gabungan Koperasi.

    Induk

    koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi, di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi.

    Keberadaan dari koperasi-koperasi tersebut dijelaskan dalam pasal 18 dari PP 60/59, yang mengatakan bahwa:

    • Di tiap-tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
    • Di tiap-tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
    • Di tiap-tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
    • Di IbuKota ditumbuhkan Induk koperasi

    Bentuk koperasi menurut UU :

    Undang-undang No.12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok perkoperasian masih mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah administrasi pemerintahan (pasal 16) tetapi tidak secara ekspresif mengatakan bahwa koperasi pusat harus berada di IbuKota Kabupaten dan Koperasi Gabungan harus berada ditingkat Propinsi.

    Pasal 16 butir (1) Undang undang No.12/1967 hanya mengatakan : “daerah kerja koperasi Indonesia pada dasarnya, didasarkan pada kesatuan wilayah administrasi Pemerintahan dengan memperhatikan kepentingan ekonomi.”